Setiap
mahasiswa yang sedang kuliah pasti akan dihadapkan dengan pilihan hidup “abis
ini ngapain ya?” yang jawabannya bisa Kerja / Lanjut S2 / Bisnis.
Mungkin
kalau balik lagi ke tahun 90an hampir semua orang akan mikir, “gw kerja dimana
ya setelah ini?” tapi jaman berubah dan millenials jaman now mulai berpikir
lebih luas, ada yang mau apply beasiswa dan daftar S2 diluar negeri. Atau ada
juga yang tertarik bikin startup karna geliat startup lagi happening banget
setelah Gojek dan Tokopedia booming bgt dengan pendanaan yang fantastis!
Nah, jadi
sebelum memulai untuk memutuskan jalan apa yang dipilih coba kita telusuri dulu
ya..
Kamu mau jadi apa?
Ini adalah
pertanyaan simple yang bisa jadi acuan untuk nentuin langkah selanjutnya, karna
ga semua orang butuh S2 tergantung banget mau jadi apa.
Kalau kamu
pengen jadi dosen misalnya kamu butuh banget ambil S2 bahkan sampai S3 yang
sifatnya memang harus melakukan penelitian.
Kalau kamu
tertarik bikin startup,nah coba mulai dengan ide apa sih yang kamu punya,
masalah apa yang bisa kamu berikan solusi, cari team pendukung dan juga modal.
Kalau kamu
mau kerja di perusahaan berarti kamu butuh banget baca Career Guidebook ini.
Semua panduan untuk memulai karier ada disini lho dan mentoring online di
Cozora akan bikin kamu lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.
Passion saya apa?
Passion dan
Hobby adalah dua hal yang berbeda. Passion adalah hal yang membuat kita
bersemangat untuk melakukan untuk siapa saja, kapan saja meski tanpa dibayar.
Sedangkan hobby adalah suatu aktivitas yang dilakukan karna senang.
Cara untuk
mengetahui Passion :
1.
Hal apa
saja yang buat kamu HAPPY saat menjalankan?
2.
Hal apa
yang kamu mau lakukan kapan saja dan dimana saja dan tidak keberatan untuk
orang lain?
3.
Hal apa
yang kamu rela lakukan tanpa dibayar?
Coba tulis
jawaban dari pertanyaan pertama, setelah itu jawaban yang ada ditanyakan
kembali dengan pertanyaan nomor 2, coret untuk jawaban yang tidak. Lanjutkan ke
pertanyaan ketiga. Hasilnya adalah beberapa point tentang hal – hal yang
mungkin adalah passion kamu.
Langkah
terakhir adalah uji hal tersebut satu per satu, lalu rasakan apakah kamu benar
– benar happy ketika menjalankannya? Kamu rela melakukan hal tersebut meski
tanpa dibayar?
Kita bisa
punya banyak hobby, tapi biasanya kita hanya punya segelintir passion.
Misalnya
adalah diri saya sendiri, saya sadar jika dari kecil saya tidak canggung jika
harus berdiri didepan kelas untuk pidato, senang bergaul dengan banyak orang
dan seneng banget kalau harus tampil didepan seperti jadi petugas upacara,
nyanyi dengan tim paduan suara atau harus memberikan pengumuman ke setiap kelas
sebagai anak osis.
Seiring
berjalannya waktu saya juga sadar jika saya senang beroganisasi, lalu saya
menemukan kesenangan ketika dapat kesempatan untuk bicara didepan umum,
akhirnya saya tertarik untuk belajar public speaking, mengumpulkan jam terbang,
membaca buku public speaking, ikut berbagai seminar dan memiliki mentor.
Selama
proses mengumpulkan jam terbang tersebut saya harus rela bangun pagi untuk
pergi ke sekolah dan memberikan materi seminar, harus rela berdiri dan
berbicara 3 jam setiap tempatnya, melakukan hal tersebut setiap hari tanpa
dibayar! Saya merasa senang, excited setiap kali saya membuka mata meski
terkadang merasa lelah namun saya tidak berpikir untuk berhenti atau marah –
marah dengan keadaan tersebut. Selama proses tersebut saya merelakan waktu, tenaga,
pikiran serta uang saya dan ternyata saya mau melakukannya dan merasa bahagia.
Itu adalah passion saya.
Jika
berbicara tentang hobby, saya punya banyak kesenangan yang saya lakukan kala
senggang seperti mencoba berbagai makanan, membaca buku, menulis, pergi ke
tempat baru dan mempelajari hal baru, membuat cake dan aksesoris, mencoba resep
masakan baru, bertanam atau sekedar jalan – jalan tanpa tujuan.
Apakah saya
mau misalnya ada teman yang minta dibuatkan makanan tiba – tiba? Jawabannya
belum tentu saya mau, mungkin jika mood saya akan membuatkan tapi semua
tergantung waktu dan keinginan saya. Maka hal tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai passion.
Misalnya
ada teman yang minta dibuatkan dress, saya juga belum tentu berkenan membuatkan
meski dibayar karena menjahit, menggunting pola baju hanya kesenangan semata
yang saya lakukan ketika saya mau.
Apa kamu
sudah mengerti perbedaan passion dan hobby?
Coba
sekarang telusuri apa hobby kamu dan apa passion kamu?
Skill apa yang saya kuasai?
Selama kamu
belajar di sekolah dan kampus, skill apa yang kamu kuasai dari basic hingga
advance. Skill berbeda dengan ilmu pengetahuan ya, semua materi pelajaran dan
kuliah adalah ilmu pengetahuan yang belum tentu kita gunakan saat bekerja,
skill adalah sesuatu yang kita kuasai dan dapat langsung diimplemetasikan.
Berikut
adalah beberapa skill yang bisa jadi bahan acuan :
- Public Speaking
- Writing
- Presentation
- Dance
- Singing
- Leadership
- Interpersonal Skill
- Design
- Problem Solving
Latar belakang dan pengalaman apa yang saya miliki?
Ini adalah
hal penting lainnya, coba kamu tulis :
Latar
belakang pendidikan dari pendidikan formal, non-formal, informal.
Pengalaman
mengikuti organisasi
Pengalaman
mengikuti perlombaan
Pengalaman
kerja / intern / freelance {jika ada}
Skill yang
saya miliki dengan level intermediate hingga advance
Peta
kekuatan kamu
Hal ini
akan menjadi acuan kamu untuk membuat CV, kita hanya akan mengambil hal terbaik
dan paling menonjol serta sesuai dengan background perusahaan. Jadi setiap
melamar kerja ke perusahaan kita butuh CV yang sesuai dengan kebutuhan posisi
yang kita lamar plus culture company. Salah banget bikin satu CV untuk semua
perusahaan!
Bagian
gimana cara buat CV yang baik akan dibahan nanti ya.
Sharing is Caring,
Lots of Love
Alice
Passion or Skill | Career Guidebook by Alicia Van Akker
Reviewed by Alicia Van Akker
on
November 14, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: